Katanya "Aku Janji"
![]() |
| Dokumentasi pribadi |
Saat manusia menemukan yang saling. Otomatis hatinya sangat bungah, senang sekali. Batinnya dipenuhi kalimat, "yes akhirnya kutemukan juga yang semau, sejalan. Dia yang aku butuhkan." Senyuman mengudara diantara mereka seolah tidak akan terjadi sesuatu yang murung.
Setelah lepas tertawa mereka berucap. Lalu kelingking mereka berpelukan "janji ya?". Hati - hati saja tuh, siap - siap untuk tidak berlebihan. Karena satu, ketika janji dibuat oleh dua manusia dan sama - sama disepakati akan kacau jika satu mengilhami dan satunya entah apa. Dua, tuhan membolak - balikkan hati manusia mungkin salah satu tau kalau janji ini akan tidak baik. Atau satunya memang tidak baik. Jadi memilih ingkar sama dengan menyelamatkan diri dari kecewa. Tiga, sudah dikatakan bahwa jangan pernah berjanji pada seseorang, membuat janji ketika kita sedang senang.
Mengapa begitu? Sederhana saja. Kalau kita sedang suntuk dan murung kemana lari kita untuk melupakan itu? Bersenang - senang bukan? Begitulah ketika merasa senang kita bisa melupakan suntuk dan murung itu. Aku rasa seperti itu kiranya berjanji kalau sedang senang, ya akan lupa deh sama janjinya.
Lalu bagaimana yang diberi janji? Lihat dia yang berjanji saja tidak ingat apa apa. Jelas kecewa lah menyesal pula. Buang - buang waktu sekali, waktunya dihabiskan sendirian, janjinya dipegang sendirian. Semua sudah kejadian. Yang bisa dipilih adalah merelakan hilang janji dan berjalan sendiri atau memaafkan dan terus memegang janji itu.
Penulis:
Tentang diriku, aku bukanlah orang yg sempurna.tapi aku juga tidak buruk,itu tergantung mereka bagaimana menilai ku.
karna bagiku kesetiaan itu penting dan saling memahami itu juga penting.
-Angria.

ihiww
BalasHapus